قال نافع: يا ابن عباس أخبرني عن قول الله عزّ وجل: وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ «1» .
- الحاجة.
قال: أو تعرف العرب ذلك؟
قال: نعم، أما سمعت عنترة العبسي «2» وهو يقول:
إنّ الرّجال لهم إليك وسيلة ... إن يأخذوك تكحّلي وتخضّبي
Nafi' bin al-Azraq berkata kepada Ibnu Abbas radhiyallahu anh, "Wahai Ibnu Abbas! Beritahu aku tentang firman Allah Azza wa Jalla:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ
[Q.S. Al-Ma'idah: 35]"
Yakni: Dia bertanya apa maksud dari al-wasilah di ayat tersebut.
Maka Ibnu Abbas menafsirkan al-wasilah dengan:
الحاجة
"Hajat/kebutuhan."
Dan bisa dimaknai itu sebagai al-qarabah, yakni sikap mendekatkan diri. Ini yang dijelaskan pula ath-Thabary dalam tafsirnya, dan para ahli tafsir lainnya akan maksud dari Ibnu Abbas.
Sehingga, makna ayat tersebut adalah:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya." [terjemahan umum di Indonesia]
Ibnu Abbas memaknai al-wasilah dengan makna hajat atau pendekatan diri. Beliau mendasarkan itu pada salah satu makna yang dikenal oleh orang Arab, sebagaimana dalam syair Antarah al-Abasy, seorang penyari populer di jaman Jahiliyyah, di kala ia berkata kepada istrinya:
إنّ الرّجال لهم إليك وسيلة ... إن يأخذوك تكحّلي وتخضّبي
"Sesungguhnya ada sekian pria ingin berdekatan denganmu....
Jika mereka ingin mengambilmu, maka pakailah celak dan warnailah (tubuhmu)" [Masa'il Nafi' bin al-Azraq, hal. 29]
Di ayat tersebut, Allah memerintahkan orang-orang beriman agar senantiasa bertakwa dan mendekatkan diri kepada-Nya. Karena seluruh insan hakekatnya sangat berhajat untuk berdekatan kepada Allah al-Karim. Dan ketika insan bertanya tentang Allah, katakanlah bahwa Dia Maha Dekat. Sebagaimana firman-Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." [Q.S. Al-Baqarah: 186]
Kedekatan Allah kepada orang beriman adalah kedekatan khusus (al-ma'iyyah al-khashshah), yang melazimkan adanya bantuan, pertolongan, kemenangan, ketenangan dan jaminan. Semoga Allah rejekikan kita kedekatan kepada-Nya dunia dan akhirat.